Lupa adalah masalah yang sangat lumrah kita
alami, mungkin hal ini sudah menjadi kensekuensi logis dari kemampuan kita
sebagai manusia yang memiliki daya ingatan. Hal ini juga yang menunjukan bahwa
setiap orang memiliki daya ingat yang berbeda beda. Sering kali memang, lupa
kita rasakan menjadi sesuatu yang sangat menyebalkan, saat dimana kita sedang
membutuhkan informasi penting sementara ingatan gagal memunculkan kembali.
Bahkan pada orang orang tertentu lupa telah menjadi semacam ‘penyakit’ dari
lupa yang biasa sampai lupa yang terlalu sering.
Namu demikian, bagi manusia lupa tidak serta
merta selalu menjadi sesuatu yang buruk. Bahkan lupa bisa dikatakan sebuah
mekanisme yang juga bermanfaat bagi manusia. Karena jika manusia tidak lupa
terhadap segala hal,akan menjadi halangan yang besar dalam kehidupan. Jika
manusia tidak bisa melupakan, maka manusia akan diganggu detil detil fakta dan
kejadian remeh yang terus menerus merongrong kesadarannya
Kita bisa lupa akan sesuatu dari ingatan
karena sejumlah sebab. Diantaranya adalah :
- Aus (Decay Theory)
Teori ini adalah teori yang
beranggapan bahwaingatan yang telah disimpan bisa rusak dan menghilang.
Dikatakan bahwa, ingatan menjadi aus dengan berlalunya waktu bila tidak pernah
diulang kembali (rehearsal). Informasi yang disimpan dalam ingatan akan
meninggalkan jejak jejak (memory traces), dengan berlalunya waktu proses yang
berlaku dalam otak mengakibatkan jejak jejaknya makin terkikis yang menyebabkan
mundurnya daya mengingat.
2.
Adanya penumpukan ingatan
(InterferensivTheory)
Ingatan yang tidak atur atau
organisir dengan baik akan menumpuk di satu tempat dan kusut. Teoti
interferensi berseberangan dengan teori decay dalam hal kerusakan ingatan dalam
penyimpanan di otak. Menurut teori ini, informasi inderawi yang disimpan dalam
ingatan jangka panjang masih ada dalam gudang memori (tidak mengalami keausan),
hanya saja jejak jejak ingatan saling bercampur audk, menganggu satu sama lain.
Hal inilah yang menyebabkan orang bisa lupa.
Misalnya seseorang yang
sedang berusaha mempelajari tentang materi pelajaran biologi, setelah itu ia
disuruh mempelajari materi pelajaran fisika. Saat orang tersebut disuruh
kembali mengingat materi pelajaran biologi, mungkin ia akan kesulitan karena
adanya gangguan dari materi pelajaran fisika yang dipelajarinya. Bila informasi
yang baru kita terima menyebabkan kita sulit mencari informasi yang sudah ada
dalam ingatan kita disebut interferensi retroaktif. Sedangkan informasi yang
baru kita terima sulit diingat karena adanya pengaruh ingatan yang lama disebut
proses interferensi proaktif. Saat kita lupa karena interferensi ini berarti
terjadi penumpukan ingatan di satu tempat, dan kusut ketika akan dikeluarkan
3. Represi
Represi adalah proses
pemblokiran ingatan tentang suatu kejadian yang menyakitkan atau memalukan oleh
alam sadar. Artinya, represi adalah kesengajaan melupakan suatu kejadian oleh
seseorang karena kejadian yang dialami dirasa merugikan. Teori tentang penyebab
lupa berupa represi ini berangkat dari
konsep sigmund freud tentang pertahanan ego (ego defences) jadi secara
sederhananya, salah satu penyebab lupa pada seseorang mengenai suatu pengalaman
lampau yanag dialaminya bisa terjadi karena orang yang bersangkutan menyengaja
untuk melupakannya.
0 comments:
Post a Comment