Thursday, 12 November 2015

Bagaimana Lupa Bisa Terjadi ?

Lupa adalah masalah yang sangat lumrah kita alami, mungkin hal ini sudah menjadi kensekuensi logis dari kemampuan kita sebagai manusia yang memiliki daya ingatan. Hal ini juga yang menunjukan bahwa setiap orang memiliki daya ingat yang berbeda beda. Sering kali memang, lupa kita rasakan menjadi sesuatu yang sangat menyebalkan, saat dimana kita sedang membutuhkan informasi penting sementara ingatan gagal memunculkan kembali. Bahkan pada orang orang tertentu lupa telah menjadi semacam ‘penyakit’ dari lupa yang biasa sampai lupa yang terlalu sering.

Namu demikian, bagi manusia lupa tidak serta merta selalu menjadi sesuatu yang buruk. Bahkan lupa bisa dikatakan sebuah mekanisme yang juga bermanfaat bagi manusia. Karena jika manusia tidak lupa terhadap segala hal,akan menjadi halangan yang besar dalam kehidupan. Jika manusia tidak bisa melupakan, maka manusia akan diganggu detil detil fakta dan kejadian remeh yang terus menerus merongrong kesadarannya

Kita bisa lupa akan sesuatu dari ingatan karena sejumlah sebab. Diantaranya adalah :
  1.   Aus (Decay Theory)

Teori ini adalah teori yang beranggapan bahwaingatan yang telah disimpan bisa rusak dan menghilang. Dikatakan bahwa, ingatan menjadi aus dengan berlalunya waktu bila tidak pernah diulang kembali (rehearsal). Informasi yang disimpan dalam ingatan akan meninggalkan jejak jejak (memory traces), dengan berlalunya waktu proses yang berlaku dalam otak mengakibatkan jejak jejaknya makin terkikis yang menyebabkan mundurnya daya mengingat.

    2.       Adanya penumpukan ingatan (InterferensivTheory)


Ingatan yang tidak atur atau organisir dengan baik akan menumpuk di satu tempat dan kusut. Teoti interferensi berseberangan dengan teori decay dalam hal kerusakan ingatan dalam penyimpanan di otak. Menurut teori ini, informasi inderawi yang disimpan dalam ingatan jangka panjang masih ada dalam gudang memori (tidak mengalami keausan), hanya saja jejak jejak ingatan saling bercampur audk, menganggu satu sama lain. Hal inilah yang menyebabkan orang bisa lupa.
Misalnya seseorang yang sedang berusaha mempelajari tentang materi pelajaran biologi, setelah itu ia disuruh mempelajari materi pelajaran fisika. Saat orang tersebut disuruh kembali mengingat materi pelajaran biologi, mungkin ia akan kesulitan karena adanya gangguan dari materi pelajaran fisika yang dipelajarinya. Bila informasi yang baru kita terima menyebabkan kita sulit mencari informasi yang sudah ada dalam ingatan kita disebut interferensi retroaktif. Sedangkan informasi yang baru kita terima sulit diingat karena adanya pengaruh ingatan yang lama disebut proses interferensi proaktif. Saat kita lupa karena interferensi ini berarti terjadi penumpukan ingatan di satu tempat, dan kusut ketika akan dikeluarkan

       3.      Represi



Represi adalah proses pemblokiran ingatan tentang suatu kejadian yang menyakitkan atau memalukan oleh alam sadar. Artinya, represi adalah kesengajaan melupakan suatu kejadian oleh seseorang karena kejadian yang dialami dirasa merugikan. Teori tentang penyebab lupa berupa represi ini berangkat  dari konsep sigmund freud tentang pertahanan ego (ego defences) jadi secara sederhananya, salah satu penyebab lupa pada seseorang mengenai suatu pengalaman lampau yanag dialaminya bisa terjadi karena orang yang bersangkutan menyengaja untuk melupakannya. 

0 comments:

Post a Comment

luvne.com luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com.com